Sunday, September 15, 2013

Ciri Kaki Ayam Bangkok Raja

Post Banyak Hal Yang Saya Temui Di Arena,Kemenangan Ayam Berulang Kali Itu Wajar,Tp Yang Sering Saya Temui Kemenangan Itu Butuh Waktu Yang Lama,Sehingga Membutuhkan Airan Beberapa Kali.Saya Ingin Menyaksikan Kemenangan Itu Hanya Membutuhkan Waktu Yang Singkat Maksimal 2 Airan,Tdk Lebih Dari Itu,Saya Pernah Belajar Dengan Seorang Botoh Berpengalaman

Di Kampung Saya Banyak Ilmu Yang Saya Ambil Dari Botoh Tersebut,Orang Tersebut tidak lagi Terjun Ke Dunia Sabung Ayam Lagi,Sehingga Ketika Saya Coba Petik Ilmunya Banyak Sekali Yang Di Berikan Pengalaman Kepada Saya,Salah Satu Ciri Bila Ayam Yang Banyak Memperoleh Kemenangan Adalah Soal Kaki.Dan Ekor Sisik Luar Kaki Yang Teratur Dan Ekor Yang Lebat ,Serta Sayap Yang Komplit Adalah Modal Utama,Kalau Batu Rante Butuh Airan Yang Banyak Untuk Memperoleh Kemenangan,Walau Pukul Atau Tajinya Kadang Sangat Fatal. 


Jika Rekan2 Mau Menilai Saya Lebih Senang Ayam Dengan Kaki Naga Temurun,Di Situlah Letak Pukulanya Sampai Ke Tulang,Atau Batu Lapak Yang Sering Sebagai Pembunuh Di Arena ,Biasanya Ayam Yang Demikian Banyak Memiliki Pukulan Cemeti Menurut Bahasa Saya,Pukulanya Terlihat Pelan Tp Sakit,Ini Pernah Saya Buktikan Walau Di Kelas Antangan /Pinngiran Gmn Menurut Rekan Papaji Semua,Karena Masing 2 Tentu Punya Kriteria Sendiri2

Katuranggan Ayam Menurut Sisik Kaki.

1. Sisik Jari Belakang Kiri Kanan Pecah,Namanya Tanjung Karang,Kalau Lawan Pasti Kebingungan Kalau Kena Pukul.

2. Sisik Kaki Ada Ubed/Gelang,Namanya Naga Mangsa,Pukulan Sakit Dan Ampuh.

3. Sisik Kaki Belakang/Sisik Airan Menghadap Ke Bawah,Namanya Naga Temurun,Pukulan Sampai Ke Tulang.

4. Sisik Kaki Muka Kayak Kulit Salak,Namanya Naga Banda,Lawan Kepukul Bisa Keok Tanpa Ada Tanda2.

5. Sisik Jari Kaki Kelingking Pecah Lurus Kiri/Kanan,Namanya Tunggak Winarayan,Musuh Medot Banyu.

6. Sisik Jari Pada Pecah,Namanya Batu Karang,Remuk Musuh Kalau Kepukul.

7. Sisik Jari Ada Di Bagian Bawah Juga,Namanya Batu Rante,Pukulan Sakit/Panas.

8. Sisik Ada Di Telapak Kaki,Namanya Batu Lapak,Raja Ayam/Yoni Hebat/Menangan.

9. Sisik Timbul/Sisik Melik Di Bagian Ayam Berkaki Ubed/Gelang,Namanya Putri Kinurung,Musuh Kepukul Bisa Miring2/Kayak Ayam Mabuk.

10. Sisik Kaki Mulus/Tanpa Ada Sisik,Namanya Satria Sinekti,Ayam Menangan

Friday, September 13, 2013

Sejarah Ayam Laga

Ayam bangkok pertama kali dikenal di Cina pada 1400 SM. Ayam jenis ini selalu dikaitkan dengan kegiatan sabung ayam (adu ayam). Lama-kelamaan kegiatan sabung ayam makin meluas pada pencarian bibit-bibit petarung yang andal. Pada masa itu, bangsa Cina berhasil mengawinsilangkan ayam kampung mereka dengan beragam jenis ayam jago dari India, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Laos. Para pencari bibit itu berusaha mendapat ayam yang sanggup meng-KO lawan cuma dengan satu kali tendangan.

Menurut catatan, sekitar seabad lalu, orang-orang Thailand berhasil menemukan jagoan baru yang disebut king’s chicken. Ayam ini punya gerakan cepat, pukulan yang mematikan dan saat bertarung otaknya jalan. Para penyabung ayam dari Cina menyebut ayam ini: leung hang qhao. Kalau di negeri sendiri, ia dikenal sebagai ayam bangkok.

Asal tahu saja, jagoan baru itu sukses menumbangkan hampir semua ayam domestik di Cina. Inilah yang mendorong orang-orang di Cina menjelajahi hutan hanya untuk mencari ayam asli yang akan disilangkan dengan ayam bangkok tadi. Harapannya, ayam silangan ini sanggup menumbangkan keperkasaan jago dari Thailand itu.

Konon, pada era enam puluhan di Laos nongol sebuah strain baru ayam aduan yang sanggup menyaingi kedigdayaan ayam bangkok. Namun setelah terjadi kawin silang yang terus-menerus maka nyaris tak diketahui lagi perbedaan antara ayam aduan dari Laos dengan ayam bangkok dari Thailand.

Di Thailand dan Laos, ada beberapa nama penyabung patut dicatat, seperti Vaj Kub, Xiong Cha Is dan kolonel Ly Xab. Pada 1975, ayam bangkok milik Vaj Kub sempat merajai Nampang, arena adu ayam yang cukup bergengsi di negeri PM Thaksin Sinawatra itu. Ayam yang bernama Bay itu merupakan salah satu hasil tangan dingin Vaj Kub dalam melatih dan mencari bibit ayam aduan yang handal.

Kedigdayaan ayam-ayam hasil ternakan Vaj Kub berhasil disaingi rekan sejawatnya dari kota Socra, Malaysia. Mereka dari negeri jiran itu mampu menelurkan parent stock atau indukan unggul. Hanya saja, pada generasi berikutn ya, Mr. Thao Chai dari Thailand berhasil menumbangkan dominasi peternak dari Malaysia. Mr. Thao memberi nama jagoan baru itu, Diamond atau Van Phet.

Menurut Iwan, Thailand memang tak perlu diragukan lagi sebagai negara penghasil ayam bangkok unggul. Malahan sektor ini sudah diakui sebagai penambah devisa negeri gajah putih tersebut. Dari Thailand bisnis ayam aduan ini tak hanya merambah kawasan Asia Tenggara saja, namun meluas ke Meksiko, Inggris dan Amerika Serikat.

Ada kebiasaan yang berbeda antara sabung ayam di Thailand dan negara kita. Di Thailand, ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji atau jalu. Alhasil, ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati. Kebalikannya di Indonesia, ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji justru menjadi senjata pembunuh lawan di arena.


Di Indonesia, hobi mengadu ayam sudah lama dikenal, kira-kira sejak dari zaman Kerajaan Majapahit. Kita juga mengenal beberapa cerita rakyat yang melegenda soal adu ayam ini, seperti cerita Ciung Wanara, Kamandaka dan Cindelaras. Cerita rakyat itu berkaitan erat dengan kisah sejarah dan petuah yang disampaikan secara turun-temurun.

Kota Tuban, Jawa Timur diyakini sebagai kota yang berperan dalam perkembangan ayam aduan. Di sini, ayam bangkok pertama kali diperkenalkan di negara kita. Tak ada keterangan yang bisa menyebutkan perihal siapa yang pertama kali mengintroduksi ayam bangkok dari Thailand.

Sebetulnya, jenis ayam aduan dari dalam negeri (lokal) tak kalah beragam, seperti ayam wareng (Madura) dan ayam kinantan (Sumatra). Namun ayam-ayam itu belum mampu untuk menyaingi kedigdayaan ayam bangkok.